Orang dewasa rata-rata mengonsumsi 7 atau 8 liter udara setiap menit atau sekitar 11.000 liter setiap harinya.

Setiap kali udara yang dihirup oleh alat pernafasan, sekitar 20 persennya adalah oksigen dan udara yang dihembuskan kembali sekitar 15 persennya adalah oksigen pula.

Maka sekitar 5 persen volume udara dikonsumsi dalam setiap tarikan napas. Oleh karena itu, manusia menggunakan sekitar 550 liter oksigen murni per hari.

Berapa harga udara atau oksigen per liter, jika sudah di kemas dalam tabung-tabung?

Harga oksigen permeter kubik sekitar Rp. 850.000,00. 1 m3 = 1000 liter. Maka harga perliter oksigen adalah Rp. 850,00, namun itu adalah harga di tahun 2016.

Jika harga perliter oksigen adalah Rp. 850, maka perharinya setiap manusia dewasa telah memanfaatkan udara gratis yang jika dikonversikan dengan nilai mata uang setara dengan Rp. 9.350.000.

Angka yang cukup fantastis, karena konon cukup dengan uang Rp. 2.500.000, seseorang sudah bisa makan siang hebat di restoran premium di kawasan selatan Jakarta. Artinya jika sehari orang tersebut makan tiga kali, total perhari hanya Rp. 7.500.000 saja. Masih lebih rendah dibandingkan biaya kebutuhan udara atau oksigen perhari.

Sumber daya alam udara masih bebas dimanfaatkan oleh setiap manusia di alam ini, setidaknya hingga tahun 2021.

Berbeda dengan sumber daya alam air yang mulai dikuasai oleh pihak-pihak tertentu terutama pihak swasta. Bahkan ada perusahaan yang dijuluki sebagai ‘Raja Air’. Menguasai lahan dan tanah otomatis menjadi penguasa air.

Bisnis oksigen dalam kemasan sama menggiurkan dengan bisnis air dalam kemasan.

     ***

Rezeki ada dua macam menurut Syekh Islam Ibnu Taimiyah, rezeki yang berupa kepemilikan (ما يملكه العبد) dan rezeki yang bersifat pemanfaatan saja (ما ينتفع به العبد)dan tidak dimiliki. Terkadang keduanya tidak dirasakan oleh seseorang secara bersamaan.

Udara adalah rezeki gratis setiap hari yang bisa dimanfaatkan oleh setiap insan.

Namun sedikit dari manusia yang mengapresiasi hal tersebut, kecuali mereka yang sudah pernah dan harus mengeluarkan uang untuk membeli oksigen yang telah dikemas dalam tabung atau kemasan portable.

Setiap kota memiliki kualitas dan udara yang berbeda, sebagaimana udara dalam kemasan memiliki tingkat kesegaran yang lebih dari udara bebas yang umumnya telah tercemari oleh polusi.

     ***

Di dalam Al-Quran Allah Ta’ala memerintahkan setiap insan untuk melakukan tadabur, berfikir tentang makanannya. Bagaimana makanan tersebut sampai kepadanya dan bagaimana proses yang cukup rumit serta Allah telah memudahkannya.

فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖٓ ۙ

Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.” (QS. `Abasa:24)

Maka sudah semestinya pula, manusia itu memperhatikan udara yang dikonsumsinya.

Oleh: Fakhrizal Idris

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *